SMP Katolik Frateran Celaket 21 adalah satu dari 20 sekolah yang berada dalam asuhan Yayasan Mardi Wiyata. Sekolah yang semula bernama HCS (Holland Chinese School) ini berdiri secara resmi tahun 1948. Menurut sebuah sumber resminya sekolah ini berdiri pada 29 Desember 1948. Sekolah yang pada awalnya hanya menerima murid laki-laki ini semula berlokasi di seberang Sungai Brantas (kini SMA Katolik Frateran Malang) hingga tahun 1990. Kini sekolah yang dulu lebih dikenal dengan sebutan SMP Celaket ini menempati gedung tertua milik Frater BHK di Malang, tepatnya Jalan Jaksa Agung Suprapto 21, yang juga merupakan biara induk dari Kongregasi Frater Bunda Hati Kudus di Indonesia. Gedung yang berciri khas cat bata merah ini didirikan pada tanggal 12 September 1928 dan diberkati oleh Mgr. Clemens Van der Pas (Prefek Apostolik Malang) pada tanggal 10 Februari 1929.
Sekolah yang pada tahun pelajaran 2008 - 2009 memiliki total sembilan kelas ini merupakan satu sekolah tertua yang dirintis oleh para Frater BHK. Tahun 2008 SMPK Frateran Celaket 21 kini memasuki ke - 60, usia yang telah dewasa bagi sebuah lembaga pendidikan. Dalam kurun waktu tidak singkat ini tentunya banyak hal yang telah dicatat, perubahan dan perkembangan, prestasi serta hambatan. Ketika didirikan, sekolah ini bernama HCS, setara dengan sekolah dasar, dan khusus menerima murid laki-laki, baru tahun 1975 menerima murid perempuan. Maka berkembanglah sekolah ini menjadi favorit yang lulusannya layak berbangga. Di era 1990-an sekolah-sekolah Katolik mulai mendapat saingan dari sekolah-sekolah lain yang berkembang dengan pesat. SMP Celaket menyadari hal ini sebagai cambuk untuk memacu prestasi, agar dapat bertahan dan berkembang serta menunjukkan jati dirinya di tengah persaingan itu.
Dengan visi unggul dalam prestasi, terpuji dalam pribadi, beriman dan berbudaya, pada siswa ingin dibawa menuju manusia yang berkualitas, baik secara akademis, keterampilan, tetapi juga kepribadiannya. Untuk dapat mencapai visi tersebut kini sekolah mengemas program terpadu, yang memadukan kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler serta pendampingan pribadi. Dari sudut kegiatan intrakurikuler, kecuali mengikuti kurikulum wajib yang ditentukan oleh pemerintah yaitu KTSP, SMP Celaket juga menyisipkan program muatan lokal Bahasa Jepang dan Bahasa Mandarin, sebagai upaya mengantisipasi kebutuhan masa depan. Walaupun sudah diajarkan dalam program intrakurikuler, namun bahasa-bahasa asing (Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang) serta Komputer masih ditawarkan melalui kegiatan ekstrakurikuler. Kecuali itu kegiatan ekstrakurikuler juga mencakup bidang olahraga, seni musik, bina vokalia, seni tari, fashion, dll.
Di balik kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler, sekolah memandang perlu menanamkan nilai-nilai yang berkaitan dengan pengembangan kepribadian, karena itu kecuali ada program Bimbingan dan Konseling, sekolah juga menerapkan Tata Tertib secara ketat. Dibarengi dengan berbagai kegiatan luar sekolah, seperti pramuka, gladi rohani, wisata, dan studi lapangan diharapkan dalam kurun wakti tiga tahun para siswa akan terbentuk menjadi remaja-remaja yang berkualitas.
Selama kurun waktu 60 tahun itu sekolah ini telah silih berganti dipimpin oleh berbagai tipe kepemimpinan kepala sekolah. Tercatat nama-nama yang telah berjasa memimpin sekolah ini:
1. Fr. M. Clementinus, BHK
2. Fr. M. Samuel, BHK
3. Fr. Fredericus, BHK
4. Bpk. Kang Siu San
5. Fr. M. Ireneus, BHK
6. Bpk. A. Karjadi
7. Bpk. Herman Saidi
8. Bpk. Drs. Ign. Marhadi
9. Fr. M. Gaudensius, BHK
10. Fr. Christoforus, BHK yang memimpin (2001 - 2003)
11. Fr. M. Adriano, BHK yang memimpin (2003 - 2005)
12. Bpk. Markus Basuki, S.Pd. (Agustus 2005 - sekarang).
Perjuangan masih panjang, potensi belum semua tergali. Semoga 60 tahun usia SMP Celaket sungguh memberi inspirasi kebangkitan segala lini kehidupan SMPK Frateran Celaket 21 Malang. Semoga!